Senin, 27 Januari 2014

Kualitas dan Ragam Batik Indonesia

  • Sejarah Batik di Indonesia
       Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta. 

        Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.
 

        Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
 

        Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
 

        Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

        Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.
 

        Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.




  • Perkembangan Batik di Indonesia
  
       Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. 

       Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
 

       Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
 


  • Ragam Batik
       Ada beberapa pandangan yang mengelompokkan batik menjadi dua kelompok seni batik, yakni batik keraton (Surakarta dan Yogyakarta) dan seni batik pesisir. 

       Motif seni batik keraton banyak yang mempunyai arti filosofi, sarat dengan makna kehidupan. Gambarnya rumit/halus dan paling banyak mempunyai beberapa warna, biru, kuning muda atau putih. Motif kuno keraton seperti pola panji (abad ke-14), gringsing (abad 14), kawung yang diciptakan Sultan Agung (1613-1645), dan parang, serta motif anyaman seperti tirta teja.
 

       Kemudian motif batik pesisir memperlihatkan gambaran yang lain dengan batik keraton. Batik pesisir lebih bebas serta kaya motif dan warna. Mereka lebih bebas dan tidak terikat dengan aturan keraton dan sedikit sekali yang memiliki arti filosofi. Motif batik pesisir banyak yang berupa tanaman, binatang, dan ciri khas lingkungannya. Warnanya semarak agar lebih menarik konsumen.



salah satu jenis batik di Indonesia


Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
Berikut jenis-jenis batik yang ada di Indonesia dikutip dari berbagai sumber dan media.
1. Batik Pecinan / Cina
Bangsa Cina sudah lama dikenal sebagai Bangsa perantau. Mereka juga dikenal teguh dalam melestarikan adat budaya leluhurnya. Biasanya di negeri perantauan mereka memadukan budaya mereka dengan budaya lokal sebagai bentuk akulturasi budaya. Begitu juga yang terjadi di Indonesia khususnya pada Batik.
Keturunan dari para perantau Cina di Indonesia biasanya memproduksi Batik untuk komunitas sendiri atau juga diperdagangkan. Batik produksi mereka yang disebut Batik Pecinan memiliki ciri khas warnanya cukup variatif dan cerah, dalam selembar kain banyak menampilkan bermacam warna. Motif yang digunakan banyak memasukkan unsur budaya Cina seperti motif burung Hong atau merak, dan Naga. Biasanya pola batik Pecinan lebih rumit dan halus.
Pada jaman dahulu Batik Pecinan yang berbentuk sarung dipadukan dengan Kebaya Encim sebagai busana khas para wanita keturunan Cina di Indonesia. Di Pekalongan yang terkenal memproduksi Batik Pecinan salah satunya ialah Tan Tjie Hou.
2. Batik Belanda
Pada zaman penjajahan Belanda tentunya banyak warga Belanda yang tinggal dan menetap di Indonesia. Mereka ternyata tertarik juga dengan budaya lokal. Sama seperti warga keturunan Cina, warga keturunan Belanda banyak juga yang membuat dan memproduksi batik. Batik yang dihasilkan warga keturunan Belanda ini mempunyai ciri khas tersendiri.
Motif yang digunakan kebanyakan bunga-bunga yang banyak terdapat di Eropa seperti Tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana. Batik model ini sangat disukai di Eropa. Tokoh yang terkenal membuat Batik Belanda di Pekalongan yaitu Van Zuylen dan J.Jans. Karya-karya mereka mendominasi pada abad 20 silam.
3. Batik Rifa’iyah
Batik jenis ini mendapat pengaruh Islam yang kuat. Dalam budaya Islam motif-motif yang berhubungan dengan benda bernyawa tidak boleh digambarkan sama persis sesuai aslinya.
Sesuai hal itu corak dalam batik rifa’iyah terutama yang mengenai motif hewan terlihat kepalanya terpotong. Karena dalam ajaran Islam semua wujud binatang sembelihan yang dihalalkan harus dipotong kepalanya. Biasanya warga keturunan Arab memproduksi batik jenis ini.
4. Batik Pengaruh Kraton
Pembuat batik di Pekalongan sering membuat batik yang motifnya merupakan ciri khas dari Batik Kraton Yogyakarta ataupun Surakarta. Motif gaya kraton yang biasanya di pakai yaitu semen, cuwiri, parang dll. Walaupun bermotif pengaruh kraton tetapi teknik pembuatan dan pewarnaanya dengan gaya Pekalongan. Sehingga lebih unik dan menarik. Perlu diketahui gaya Pekalongan adalah gaya Pesisiran jadi lebih bebas dan banyak mendapat berbagai pengaruh dari luar.
5. Batik Jawa Baru
Di produksi sesudah era batik Jawa Hokokay. Dalam Batik Jawa Baru motif dan warna yang ada pada era batik Jawa Hokokay lebih disederhanakan, tetapi masih berciri khas pagi sore tanpa tumpal. Kebanyakan menggunakan motif rangkaian bunga dan lung-lungan.
6. Batik Jlamprang
Motif-motif Jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama Nitik adalah salah satu batik yang cukup popular diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini merupakan pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. Batik Jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di Pekalongan.
7. Batik Terang Bulan
Suatu desain batik dimana ornamennya hanya di bagian bawah saja baik itu berupa lung-lungan atau berupa ornamen pasung atasnya kosong atau berupa titik-titik. Batik Terang Bulan ini disebut juga Gedong atau Ram-raman.
8. Batik Cap Kombinasi Tulis
Batik kombinasi tulis sebenarnya batik cap di mana proses kedua atau sebelum disoga direntes atau dirining oleh pembatik tulis sehingga batik kelihatan seperti ditulis. Hal ini dilakukan untuk mempercepat produksi batik dan keseragaman.
9. Batik Tiga Negeri Pekalongan
Seperti halnya batik-batik negara lain dimana dalam satu kain terdapat warna merah biru soga yang semua dibuat di Pekalongan terkadang warna biru diganti ungu dan hijau.
10. Sogan Pekalongan
Batik dengan proses dua kali dimana proses pertama latar putih kadang ada coletan, dan untuk proses kedua batik ditanahi penuh atau ornamen plataran berupa titik halus baru setelah itu disoga. Batik Soga terlihat klasik
11. Tribusana
Merupakan batik gaya baru dimana cara pembuatan proses kedua direntas atau riningan dan kebanyakan motif – motif nya lung – lungan lanjuran. Batik Tribusana ini ada yang tahunan dan polos.
12. Batik Pangan / Petani
Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah dikala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak professional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
13. Coletan
Dimana dalam suatu kain batik pewarnaan di sebagian tempat menggunakan sistem colet dengan kuas dan untuk pencelupan hanya sekali kecuali warna soga, warna-warna lain menggunakan colet.
14. Batik Kemodelan
Adalah batik-batik klasik baik itu dari gaya Yogya maupun Solo, dibuat dengan komposisi baru dengan pewarnaan Pekalongan dan kelihatan modern. Hal ini sangat popular di era zaman Soekarno untuk membuat batik Yogya dan Solo untuk ditambahi warna.
15. Batik Osdekan
Dalam suatu kain batik akan timbul satu warna akan dibatik lagi terus ditimpa dengan warna lagi baik itu berupa warna tua muda atau warna lain, hal ini membuat warna batik lebih hidup dan seperti ada baying-bayang.
16. Batik Modern
Batik yang dalam prosesnya terutama dalam pewarnaan menggunakan sistem baru yang biasanya dalam pencelupan sekarang menggunakan sistem lain baik tu berupa gradasi, urat kayu maupun rintang broklat. Motif-motif ini adalah motif baru yang berhubungan dengan estetika. Komposisi gaya bebas batik ini popular di era tahun 80 an.
17. Batik Kontemporer
Suatu batik yang tidak lazim kelihatan batik, tetapi masih menggunakan proses pembuatannya sama seperti membuat batik.
18. Batik Cap
Batik yang pembuatannya menggunakan alat berbentuk cap atau stamp baik itu proses coletan maupun keliran.

Nah itulah beberapa jenis-jenis batik yang ada di Indonesia. Mungkin masih banyak lagi jenis-jenis batik yang lainnya, namun belum terekpos oleh media. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kalian.

kualitas batik berdasarkan kain  Batik

Jika anda ingin membeli baju batik perhatikan bahannya. Apakah batik tersebut terbuat dari bahan sutera, katun prima, primisima, polisima, dobi, paris, atau shantung. Jenis-jenis kain tersebut ini berbeda-beda tektur maupun bahan dasarnya. Sekedar Informasi untuk anda. Berikut merupakan beberapa jenis kain yang digunakan untuk bahan dasar pembuatan batik.
  1. Kain Mori (Cambrics)
Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang terbuat dari kapas. Ada dua jenis kain mori yang sering dijadikan kain batik yaitu : kain mori yang telah mengalami proses pemutihan  (bleaching)dan kain mori yang belum diputihkan yang biasa disebut kain blacu. Batik sebagian menggunakan bahan mori sebagai bahan utama yang mudah diproses. Kualitas kain mori sangat tampak pada kehalusan tekstur kain, sehingga kain mori tersebut selain dari cara membatik dari proses pembatikan juga akan mempengaruhi kualitas batik yang dihasilkan.
  
Jenis-jenis kain mori antara lain:
  • ·          Mori Primissima 
Merupakan kain mori yang paling halus dan biasanya digunakan untuk membatik jenis batik tulis yang sangat halus. Mori ini biasanya dalam bentuk gulungan (piece) dengan lebar 1,06 m dan panjang 15,5 m. Susunan atau konstruksi primissima menggunakan benang Ne 50-56. Kepadatan (tetel) benang untuk lusi antara 105-125 per inch(42-50 per cm) dan untuk pakan antara 100-120 per inch (42-50 per cm).

  • ·         Mori Prima
Merupakan mori yang mempunyai kualitas kedua setelah mori primissima.Mori ini biasanya juga digunakan untuk membatik tulis maupun batik cap.Susunan atau konstruksi prima menggunakan benang Ne 36-46 dan jenis mori ini mengandung kanji kurang lebih 10%. 

  • ·         Mori biru
Kain mori ini merupakan golongan ketiga, yang biasa digunakan untuk membatik yang bukan batik halus, hal ini dikarenakan Susunan atau konstruksi mori biru ini hanya menggunakan benang Ne 28-36 untuk benang lusi dan Ne 26-34 untuk benang pakan, sehingga bisa mempengaruhi proses pembatikan dan pewarnaannya.
          Selain ketiga jenis mori diatas, seiring dengan semakin pesatnya laju teknologi dan perkembangan tekstil dunia maka kain mori semakin beragam jenisnya. Hal inipun dimanfaatkan para pembatik dan pengrajin batik untuk memanfaatkan mori-mori  ini karena kualitasnya juga sangat bagus dan baik untuk dijadikan bahan batik seperti batik tulis maupun batik cap. 

2. Kain Katun 
 Kain katun adalah kain yang umum digunakan untuk batik.Kain katun ada beberapa tingkatan. Berikut merupakan jenis jenis kain katun dan kain bahan dasar batik lainnya.
·      
  •    kain Katun Primissima, Prima, dan Polisima
Kain katun primisima lebih bagus dari katun prima, dan kain polisima paling bagus diantara keduanya.Masing-masing katun tersebut ada beberapa tingkatan pula.Ada yang kasar dan tipis, lebih halus dan tebal dan paling tebal serta halus.Semua tergantung dari campuran serat kapas yang digunakan dalam pembuatan kain tersebut. Berikut perbedaan lebih detailnya:
Bahan Grey
Bahan ini bisa di katakan “bahan unfinish” karena masih ada proses selanjutnya yang memang sengaja tidak di lalui dengan maksud untuk memangkas harga. Bahan ini sengaja tidak di putihkan warna nya dan biasanya untuk penggunaan motif batik yang tidak menggandung unsur warna putih.
Bahan Prima 70/60
Bahan ini biasanya digunakan untuk membuat seragam batik yang lebih menitik beratkan pada harga yang ekonomis. Namun demikian tidak berarti batik yang menggunakan bahan ini jelek… dengan proses yang baik akan menghasilkan yang baik juga namun memang dari segi bahan tidak bisa di pungkiri terlihat tipis dan bahannya tidak rapat ( jawa = Arang ) karena benang yang di pintalkan tidak banyak.
Bahan Prima Super / Prima Mercerized ( Baca masres )
Bahan ini paling banyak digunakan untuk pembuatan seragam sekolah, selain harga yang relatif masih murah, bahan ini juga kelihatan lebih tebal dibanding bahan prima biasa karena memang pintalan benangnya lebih banyak dan halus karena sudah melalui proses Mercerized ( pembakaran bulu pada bahan )
Bahan Prima Mercerize Sanforized
Bahan ini kelihatan lebih halus dan lebih tebal di banding bahan prima mercerized yang mana sebenarnya konstruksi keduanya sama namun yang membedakannya selain menggunakan benang katun yang lebih kecil yang menjadikan bahan ini tingkat kerapatannya tinggi, bahan ini juga telah melalui proses Sanforized yaitu proses dimana kain sudah dimatangkan ( tidak menyusut ) dalam proses produksinya.
Bahan Primisima
Benang yang digunakan memiliki tekstur lebih halus dan volume benangnya lebih kecil dibandingkan bahan prima, hal ini yang membuat bahan primis menjadi lebih halus dan kelihatan lebih tebal. Bahan ini lebih mahal dari prima karena pintalan benang yang kecil mengharuskan lebih banyak benang yang di perlukan untuk membuat lembaran bahan selain benang yang digunakan juga lebih bagus kualitasnya dibanding bahan prima. 
  
  
3.     Kain Katun Shantyu atau Juantyu
Merupakan jenis kain katun juga yang melalui proses sanforized pada saat proses pabrikasi. Kain katun diberikan campuran sodium  hydroxide agar ketika diwarna, menghasilkan warna yang lebih cerah dan lebih bagus. Ketebalan jenis kain Shantyu juga bermacam2, Shantyu super memiliki ketebalan yang hampir sama dengan kain primis. Umumnya Kain Shantyu memiliki ukuran kain yang lebih lebar dibanding kain primis / prima. Kain Shantung teksturnya halus dan dingin.
  4.       Kain Katun Mesres
Bahan kain yang digunakan lainnya adalah KATUN MESRES, Katun mesres (sebutan kebanyakan orang) adalah berasal dari kata “mercerized”, yaitu salah satu proses di pabrik tekstil agar menghasilkan kain cotton (katun) yang apabila kain dicuci tidak banyak menyusut, dan penyusutannya tidak lebih dari 10%.

  5.      Kain Katun Dobi 
 
Mori katun dobi adalah campuran dari bahan katun dan polyester.Ciri utama dari mori katun dobi adalah terdapat motif serat yang menarik (kotak, garis, abstrak). Kain Dobi bisa dibilang sebagai kain setengah sutera, ada beberapa tingkatan seperti halnya katun prima & primisima dari yang kasar hingga halus, ciri khas dobi terletak pada tekstur kasarnya. Jadi pada dobi yang paling haluspun kita akan merasakan serat-seratnya yang menonjol.
  ·6.          Kain paris

         Kain Paristeksturnya lembut dan jatuh. Bahannya tipis dengan serat kain yang kuat. Kain parispun memiliki tingkatan-tingkatan seperti kain-kain yang lain.
      7.      Kain Serat nanas
 
        Serat nanas teksturnya kasar mirip dobi.Biasanya terlihat sulur-sulur pada kain tersebut dan mengkilap.Hampir semua kain mempunyai tingkatan dari yang paling kasar sampai yang paling halus.Tergantung dari pencampuran bahan dasar pembuatan kain.
    8.  Kain Sutera 
Sutera terbuat dari serat kepompong ulat sutera.Sutera merupakan salah satu bahan pakaian terindah di dunia.Sejak jaman dahulu, sutra telah digunakan untuk pakaian yang istimewa. Saat mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, kita akan merasakan kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutra tersebut. Namun pakaian yang terbuat dari sutra memiliki banyak keunggulan

 Contoh Batik Indonesia

                                                       Batik Cirebon (Megamendung)




                                                                     Batik Bali





                                                                        Batik Solo




 Batik Jogja




Batik Pekalongan



Sekian informasi tentang Batik Indonesia yang dapat saya posting semoga dapat bermanfaat bagi kalian yang membacanya. Dan terimakasih kepada para sumber yang sudah membantu saya untuk memberikan informasi yang dapat saya rangkum sedemikian rupa. Kurang lebihnya mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam postingan ini.


Sumber